Kamis, 08 November 2012

makalah perilaku keorganisasian


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibatdalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi.Dalam organisasi akan banyak dijumpai kelompok - kelompok ini. Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil adalah sangat kuat kecenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok - kelompok tertentu.

            Dimulai dariadanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa,dan barang kali adanya kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam organisasi tertentu.Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula terbentuknyasuatu kelompok.

            Teori yang sangat dasar terbentuknya kelompok adalah mencoba menjelaskanadanya afiliasi diantara orang-orang tertentu teori ini disebut Propinquiti atau teori pendekatan,teori pendekatan ini ialah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karenaadanya kedekatan uang dan daerahnya atau (spatial and geographical proximity).Dasar pokok yang amat penting dari daya tarik antar individu dan pembentukan kelompok adalah secara sederhana karena adanya kesempatan berinteraksi satu sama lain. Hal ini dapat di pahami secara jelas, bahwa orang yang jarang melihat, atau berbicara satu sama lain sulit dapattertarik. Hasil-hasil penelitian membuktikan bahwa faktor lingkungan juga merupakan penentuuntuk menaikkan atau mengurangi kesempatan berinteraksi.

            Sebuah perusahaan merupakan kerjasama dari tim. Sebuah klub sepak bola merupakanhasil kerjasama sebuah tim. Bahkan untuk hal-hal yang bersifat individual pun tetap memerlukan
sebuah tim untuk dapat berfungsi secara baik. Sebagai contoh dapat kita lihat pada olahraga perseorangan seperti olah raga tinju, lari, golf maupun catur. Kita tidak dapat berhasil mencapai suatu kesuksesan dalam olah raga tersebut tanpa adanya kerjasama. Seorang atlet tinju, lari, golf,dan olah raga individu lainnya tetap membutuhkan pelatih, manajer, maupun para pendukungnyauntuk saling bekerjasama dalam mencapai sukses.

            Kapan dan di mana pun orang bersama - sama, atau berada dalam kebersamaan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, itulah sebuah tim. Prioritas utama sebuah tim apapun adalah untuk  belajar berfungsi seefektif dan seefisien mungkin, sehingga secara individu dan bersama-sama,anggota tim itu dapat meraih sasaran yang tepat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat meraih kesuksesan tanpa bekerjasama dengan orang lain.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a)      Apakah definisi dan klasifikasi dari kelompok ?
b)     Apa saja tahap – tahap perkembangan kelompok ?
c)      Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan kelompok ?
d)     Bagaimana proses pengambilan keputusan dalam kelompok ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Dapat menjelaskan definisi dan klasifikasi kelompok.
2.      Dapat menjelaskan tahap – tahap perkembangan suatu kelompok
3.      Dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan kelompok.
4.      Dapat mengetahui proses pengambilan keputusan dalam kelompok.

D. Manfaat Penulisan
            Dapat memahami bagaimana dasar – dasar perilaku kelompok dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan atau hasil kerja mereka dalam suatu organisasi.


























BAB III
PEMBAHASAN

A.    Definisi dan Klarifikasi Kelompok

            Kelompok (group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari empat kelompok prespektif, diantaranya :
  1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang  saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota lain.
  2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
  3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
  4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi.

Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena tindakan manajerial dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur , kepaduan peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau  bersaing dengan kelompok lain dan perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.

Klarifikasi Kelompok
a. Kelompok
            Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yangsaling bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Kelompok Formal
            Kelompok formal adalah kelompok kerja bentukan yang didefinisikan oleh struktur oraganisasi dengan penugasan kerja yang sudah ditentukan. Perilaku-perilaku yang harusditunjukan di dalam kelompok ini ditentukan dan diarahkan ke sasaran organisasi
.c. Kelompok Informal
            Kelompok informal adalah kelompok yang tidak terstruktur formal dan tidak ditentukanoleh oraganisasi, dan terjadi karena respons terhadap kebutuhan akan hubungan sosial.Kelebihannya adalah kelompok ini bisa memenuhi kebutuhan sosial anggotanya yang dapatmempengaruhi perilaku dan kinerja anggotanya itu.
d. Kelompok Komando
            Kelompok komando adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang melapor langsung kepada manajer tertentu, atau dengan kata lain kelompok komando adalah manajer dan semua bawahannya.
e. Kelompok Tugas
            Kelompok tugas adalah orang-orang yang secara bersama-sama menyelesaikan tugas.
f. Kelompok Kepentingan
            Kelompok kepentingan adalah orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuankhusus dan yang menjadi perhatian masing-masing orang.g. Kelompok PersahabatanKelompok persahabatan adalah persekutuan sosial yang sering dikembangkan dari situasi kerja, ditetapkan bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

B.     Tahap-tahap Perkembangan Kelompok

Model Lima Tahap
            Lima tahap dan model laternatif bagi kelompok-kelompok temporer dengan tenggat waktu.Model pengembangan kelompok lima tahap mensifati kelompok sebagai melewati lima tahap yang jelas, yaitu:
            a. Tahap pembentukan (forming)
Pada tahap ini dicirikan oleh banyak ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dankepemimpinan kelompok. Para anggota melakukan uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku apakah yang dapat diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota telah mulai berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian dari kelompok.
            b. Tahap keributan (storming)
Tahap keributan adalah tahap komplik di dalam kelompok (intragrup). Para anggotamenerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan batasan-batasan yang diterapkan olehkelompok-kelompok individualitas.
            c. Tahap penormaan (norming)
            Tahap penormaan adalah tahap di mana berkembang hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan sifat kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai jika telah terbentuk struktur kelompok yang kokohdan menyesuaikan harapan bersama atas apa yang disebut sebagai perilaku anggota yang benar.
            d. Tahap Pelaksanaan (performing)
            Tahap pelaksanaan adalah tahap berfungsinya struktur dan diterima baik. Energy kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu dengan yang lain menjadi pelaksanatugas yang ada
            e. Tahap Peristirahatan (adjourning)
            Tahap peristirahatan adalah tahap terakhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok sementara, dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja petugas.

Model Alternatif
            Model ini untuk Kelompok Temporer dengan Tenggat. Kelompok ini memiliki urutantindakan (atau bukan tindakan) mereka sendiri yang unik, seperti:
a. Menentukan arah kelompok.
b. Fase inersia (lemas tanpa energi)
c.Fase transisi (peralihan).
d. Transisi mengawali perubahan besar.
e. Fase inersia kedua mengikuti masa transisi.
f. Pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh kegiatan yang sangat terpicu.

C.    Fungsi – Fungsi Kelompok

           Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan perspektif, dan konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan.

D.    Ciri – Ciri Utama Kelompok
Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan  (empat) cirri kelompok yaitu :
  1. Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah tujuan yang sama.
  2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
  3. Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
  4. Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota  kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.

E.     Manfaat Kelompok bagi Organisasi
Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun di luar satuan organisasi, antara lain:
1.      Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.
2.      Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas.
3.      Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan yang mengangkut orang banyak
4.      Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan.
5.      Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam kelompok
6.      Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari meningkatnya organisasi yang semakin besar.
7.      Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.

F.     Syarat Pembentukan Kelompok
            Kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka saling bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok apabila memiliki syarat - syarat sebagai berikut :
  1. Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
  2. Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
  3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
  4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
  5. Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
  6. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok dengan terbentuk struktur kelompok.

G.    Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok
Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1.   Pemuasan Kebutuhan
Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.
Ø  Keamanan
Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap ancaman.
Ø  Sosial
Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok  menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.
Ø  Penghargaan
Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena berbagai macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).

2.   Kedekatan dan Daya Tarik
Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan pekerjaan , sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan lainnya karena mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau motivasi.
3.   Tujuan Kelompok
Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
4.   Alasan Ekonomi
Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka menganggap akan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pekerjaan mereka, jika mereka membentuk kelompok.

Sumber Kelompok
            Tingkat prestasi potensial sebuah kelompok sebagian besar tergantung pada sumber daya yang dibawa anggota – anggotanya secara pribadi kedalam kelompok.
Ø  Kemampuan
Menetapkan parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana efektifnya mereka akan dalam sebuah kelompok.
Ø  Ciri – Ciri Kepribadian
Besarnya pengaruh setiap satu ciri adalah kecil, tetapi menggabungkan cirri – cirri kepribadian, akibatnya bagi para pelaku kelompok sangat berarti.

H.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Kelompok

            Faktor-faktor yang menyebabkan suatu kelompok lebih sukses dari kelompok lain adalahkarena kemampuan anggota kelompok, ukuran kelompok, tingkat konflik, dan tekanan internal pada anggota untuk menyesuaikan diri pada norma kelompok. Setiap kelompok kerja dipengaruhioleh kondisi eksternal dan kondisi internalnya.
a.       Kondisi Eksternal pada Kelompok
Semua kelompok kerja dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang dipaksakan dari luar.Kondisi eksternal ini mencakup: strategi keseluruhan organisasi, struktur wewenang, peraturanformal, sumber daya, proses seleksi karyawan, evaluasi kinerja dan system imbalan, bidaya, dantataran kerja fisik.
1.Strategi OrganisasiStrategi keseluruhan organisasi yang meliputi tujuan-tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.
2. Struktur OtoritasKetentuan mengenai otoritas yang dimiliki oleh setiap bagian / setiap individu dalam suatuorganisasi karena setiap individu atau kelompok memiliki otoritas yang berbeda-beda, seperti :siapa melapor kepada siapa, siapa yang mengambil keputusan, atau keputusan apakah yang pengambilannya diberikan kepada individu atau kelompok.

3. Peraturan formalOrganisasi menciptakan aturan, prosedur, kebijakan, dan ragam lain untuk membakukan perilaku karyawan. Hal ini dilakukan untuk membuat konsistensi perilaku karyawan dan bisadiprediksikan apa yang akan dilakukan kelompok kerja karyawan tersebut.

4. Sumber Daya OrganisasionalMerupakan sumber daya uang, waktu, bahan mentah, peralatan yang dialokasikan olehorganisasi pada kelompok.

5. Proses Seleksi PersonilKriteria-kriteria tertentu yang digunakan dalam proses merekrut karyawan yang akanmenentukan siapa yang akan ditempatkan ke dalam suatu kelompok kerja.

6. Evaluasi Kinerja dan Sistem Ganjaran (imbalan)Proses melakukan evaluasi terhadap hasil kerja anggota kelompok setelah dievaluasi, maka perlu diteruskan dengan system ganjaran (imbalan) akan hasil evaluasi tersebut.

7. Budaya OrganisasiMerupakan standar perilaku untuk karyawan mengenai perilaku yang dapat diterimadengan baik atau yang tidak dapat diterima, seperti cara berpakaian, peraturan organisasi, perilaku jujur, integritas, dan semacamnya.

8. Tataran Fisik KerjaTataran fisik kerja yang dipaksakan ke kelompok oleh pihak-pihak eksternal mempunyailandasan kerja yang penting bagi perilaku kelompok kerja.

b.      Sumber Daya Anggota Kelompok
Ada dua sumber daya yang berperan sangat penting pada anggota individu, yaitukemampuan dan karakteristik kepribadian.
            1.Kemampuan Ada hubungan antara kemampuan intelektual (pengetahuan) dan keterampilan denganrelevansi terhadap tugas terhadap kinerja kelompok.
            2.Karakteristik KepribadianAda hubungan antara karakteristik kepribadian yang positif dalam budaya terhadap produktivitas, semangat dan kekohersifan kelompok.


I.       Proses Pengambilan Keputusan dalam Kelompok

            Proses pengambilan keputusan dalam organisasi adalah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan kepurusan. Terdapat 4 metode bagaimana cara organisasi dalam pengambilankeputusan, yaitu : kewenangan tampa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli(expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan(consensus).
1.      Kewenangan Tanpa Diskusi
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer.mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketikaoraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakanapa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasakurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan. 
2.      Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orangahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorangahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilankeputusan dalam organisasi.
3.      Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak padalebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama,maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggotaorganiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiapanggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perludiperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikannilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.
4.      Kesepakatan
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilankeputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan,keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negarayang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasidituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.



BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

            Adanya kesamaan pekerjaan, seringnya bertemu serta kesamaan kesenangan, dapatmenimbulkan kedekatan satu sama lain dan terciptalah suatu kelompok itu. Kelompok merupakanhal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tujuan dan prosesterbentuknya, kelompok dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah kelompok formal,kelompok informal, kelompok tugas, kelompok kepentingan, kelompok yang terdiri dari individuyang melapor secara langsung kepada pimpinannya, serta mereka yang berkumpul bersamadikarenakan memiliki persamaan karakteristik.
            Perkembangan kelompok itu dimulai dari tahap pembentukan dimana banyak ketidakpastian mengenai apa yang diinginkan oleh kelompok serta struktur dan kepemimpinannya.Tahap ini dikatakan selesai apabila para anggota berfikir bahwa mereka merupakan bagian darikelompok. Dilanjutkan dengan adanya konflik dalam grup, rasa memiliki terhadap kelompok tersebut, terbentuknya struktur kelompok, lalu berfungsinya struktur dan dapat diterima dengan baik.
            Tahap terakhir dicirikan dengan selesainya aktivitas.Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu kelompok dikatakan lebih sukses dibandingkelompok lainnya. Yang pertama adalah kondisi eksternal, seperti strategi organisasi, struktur otoritas, bahkan sistem ganjaran yang akan diterima. Lalu kemampuan dan karakteristik darimasing-masing anggota yang berdampak terhadap kinerja dan produktivitas kelompok serta tepattidaknya dalam proses pengambilan suatu keputusan.

B. Kritik dan saran

Masuknya kedalam suatu kelompok dianggap penting karena kelompok memberikan pengakuan dan status bagi para anggotanya. Dengan bergabungnya dalam suatu kelompok, para individu dapat merasa lebih kuat dan lebih resisten terhadap ancaman. Kelompok juga dapatmemenuhi kebutuhan sosial.
Bagi banyak orang, interaksi 'on the job' merupakan sumber utamauntuk memenuhi kebutuhan mereka akan keanggotaan. Dengan adanya kelompok pun, apa yang biasanya tidak dapat dicapai oleh individu seringkali terwujud. Dalam organisasi juga, ada saatdimana dibutuhkannya lebih dari satu orang untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Hal-haldiatas menunjukkan bahwa keberadaan suatu kelompok akan sangat dibutuhkan.

Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Ibarat ”tak ada gading yang tak retak”, tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

ð  Robbins, Stephen P. 1995. Teori Organisasi Struktur, Desain dan Aplikasi. Arcan JakartaSondari, R. , 2010, Dasar-Dasar Perilaku Kelompok, [online],
tanggal 20 Mei 2012)Wolfoxs., 2010, Dasar-Dasar Perilaku Kelompok,[online],

Tidak ada komentar:

Posting Komentar