BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelompok
merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibatdalam
aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan
organisasi.Dalam organisasi akan banyak dijumpai kelompok - kelompok ini.
Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar
atau kecil adalah sangat kuat kecenderungannya untuk mencari keakraban dalam
kelompok - kelompok tertentu.
Dimulai
dariadanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja,
seringnya berjumpa,dan barang kali adanya kesamaan kesenangan bersama, maka
timbullah kedekatan satu sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam
organisasi tertentu.Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai
awal mula terbentuknyasuatu kelompok.
Teori yang sangat dasar terbentuknya
kelompok adalah mencoba menjelaskanadanya afiliasi diantara orang-orang
tertentu teori ini disebut Propinquiti atau teori pendekatan,teori pendekatan
ini ialah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karenaadanya
kedekatan uang dan daerahnya atau (spatial and geographical proximity).Dasar
pokok yang amat penting dari daya tarik antar individu dan pembentukan kelompok
adalah secara sederhana karena adanya kesempatan berinteraksi satu sama lain.
Hal ini dapat di pahami secara jelas, bahwa orang yang jarang melihat, atau
berbicara satu sama lain sulit dapattertarik. Hasil-hasil penelitian
membuktikan bahwa faktor lingkungan juga merupakan penentuuntuk menaikkan atau
mengurangi kesempatan berinteraksi.
Sebuah
perusahaan merupakan kerjasama dari tim. Sebuah klub sepak bola merupakanhasil
kerjasama sebuah tim. Bahkan untuk hal-hal yang bersifat individual pun tetap
memerlukan
sebuah tim
untuk dapat berfungsi secara baik. Sebagai contoh dapat kita lihat pada
olahraga perseorangan seperti olah raga tinju, lari, golf maupun catur. Kita
tidak dapat berhasil mencapai suatu kesuksesan dalam olah raga tersebut tanpa
adanya kerjasama. Seorang atlet tinju, lari, golf,dan olah raga individu
lainnya tetap membutuhkan pelatih, manajer, maupun para pendukungnyauntuk
saling bekerjasama dalam mencapai sukses.
Kapan
dan di mana pun orang bersama - sama, atau berada dalam kebersamaan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan, itulah sebuah tim. Prioritas utama sebuah tim
apapun adalah untuk belajar berfungsi
seefektif dan seefisien mungkin, sehingga secara individu dan bersama-sama,anggota
tim itu dapat meraih sasaran yang tepat. Tidak ada seorang pun di dunia ini
yang dapat meraih kesuksesan tanpa bekerjasama dengan orang lain.
B. Rumusan
Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a) Apakah definisi
dan klasifikasi dari kelompok ?
b)
Apa saja tahap – tahap perkembangan kelompok ?
c)
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan
kelompok ?
d) Bagaimana
proses pengambilan keputusan dalam kelompok ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1.
Dapat menjelaskan definisi dan klasifikasi kelompok.
2. Dapat
menjelaskan tahap – tahap perkembangan suatu kelompok
3. Dapat
mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan kelompok.
4. Dapat
mengetahui proses pengambilan keputusan dalam kelompok.
D. Manfaat Penulisan
Dapat
memahami bagaimana dasar – dasar perilaku kelompok dapat berpengaruh dalam
pengambilan keputusan atau hasil kerja mereka dalam suatu organisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Klarifikasi Kelompok
Kelompok (group )
menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih,
yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai
sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari empat
kelompok prespektif, diantaranya :
- Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota lain.
- Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
- Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
- Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi.
Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson
menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana
perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau
prestasi anggota yang lainnya.
Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok
dapat terbentuk karena tindakan manajerial dan karena adanya keinginan
individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan
tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi dengan kelompok
lain, masing-masing mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk
struktur , kepaduan peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan
sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok lain dan perrsaingan
antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.
Klarifikasi
Kelompok
a. Kelompok
Kelompok adalah dua
individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yangsaling
bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Kelompok Formal
Kelompok
formal adalah kelompok kerja bentukan yang didefinisikan oleh struktur
oraganisasi dengan penugasan kerja yang sudah ditentukan. Perilaku-perilaku
yang harusditunjukan di dalam kelompok ini ditentukan dan diarahkan ke sasaran
organisasi
.c. Kelompok Informal
Kelompok
informal adalah kelompok yang tidak terstruktur formal dan tidak ditentukanoleh
oraganisasi, dan terjadi karena respons terhadap kebutuhan akan hubungan
sosial.Kelebihannya adalah kelompok ini bisa memenuhi kebutuhan sosial
anggotanya yang dapatmempengaruhi perilaku dan kinerja anggotanya itu.
d. Kelompok Komando
Kelompok
komando adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang melapor
langsung kepada manajer tertentu, atau dengan kata lain kelompok komando adalah
manajer dan semua bawahannya.
e. Kelompok Tugas
Kelompok
tugas adalah orang-orang yang secara bersama-sama menyelesaikan tugas.
f. Kelompok Kepentingan
Kelompok
kepentingan adalah orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuankhusus
dan yang menjadi perhatian masing-masing orang.g. Kelompok PersahabatanKelompok
persahabatan adalah persekutuan sosial yang sering dikembangkan dari situasi kerja,
ditetapkan bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang
sama.
B. Tahap-tahap Perkembangan Kelompok
Model Lima Tahap
Lima
tahap dan model laternatif bagi kelompok-kelompok temporer dengan tenggat
waktu.Model pengembangan kelompok lima tahap mensifati kelompok sebagai
melewati lima tahap yang jelas, yaitu:
a.
Tahap pembentukan (forming)
Pada tahap ini dicirikan oleh banyak
ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dankepemimpinan kelompok. Para
anggota melakukan uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku apakah yang dapat
diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota telah mulai berfikir
tentang diri mereka sendiri sebagai bagian dari kelompok.
b.
Tahap keributan (storming)
Tahap keributan adalah tahap komplik
di dalam kelompok (intragrup). Para anggotamenerima baik eksistensi kelompok,
tetapi melawan batasan-batasan yang diterapkan olehkelompok-kelompok
individualitas.
c.
Tahap penormaan (norming)
Tahap
penormaan adalah tahap di mana berkembang hubungan yang akrab dan kelompok
menunjukan sifat kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas
kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai jika telah terbentuk
struktur kelompok yang kokohdan menyesuaikan harapan bersama atas apa yang
disebut sebagai perilaku anggota yang benar.
d.
Tahap Pelaksanaan (performing)
Tahap
pelaksanaan adalah tahap berfungsinya struktur dan diterima baik. Energy
kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu dengan yang
lain menjadi pelaksanatugas yang ada
e.
Tahap Peristirahatan (adjourning)
Tahap
peristirahatan adalah tahap terakhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok
sementara, dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian aktivitas bukannya ke
kinerja petugas.
Model Alternatif
Model
ini untuk Kelompok Temporer dengan Tenggat. Kelompok ini memiliki
urutantindakan (atau bukan tindakan) mereka sendiri yang unik, seperti:
a. Menentukan arah kelompok.
b. Fase inersia (lemas tanpa energi)
c.Fase transisi (peralihan).
d. Transisi mengawali perubahan
besar.
e. Fase inersia kedua mengikuti masa
transisi.
f. Pertemuan terakhir kelompok
dicirikan oleh kegiatan yang sangat terpicu.
C. Fungsi –
Fungsi Kelompok
Pada
dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan
fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk
mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar
untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan
gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas
tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang
rumit.
Fungsi kelompok individual yang
didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan
kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan
persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk mengembangkan,
meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri, sebagai
sarana untuk menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan orang lain,
pengembangan perspektif, dan konsensus bersama yang dapat mengurangi
keragu-raguan dalam lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan.
D.
Ciri – Ciri
Utama Kelompok
Penelitian mendalam mengenai
sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan (empat) cirri
kelompok yaitu :
- Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah tujuan yang sama.
- Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
- Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
- Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.
E. Manfaat Kelompok bagi Organisasi
Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok
baik di dalam maupun di luar satuan organisasi, antara lain:
1.
Kelompok merupakan alat perjuangan
bagi anggotanya.
2.
Kelompok dapat digunakan untuk
meningkatkan inovasi dan kreatifitas.
3.
Kelompok lebih baik daripada
perorangan dalam pengambilan keputusan yang mengangkut orang banyak
4.
Anggota kelompok dapat memperoleh
keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan.
5.
Kelompok dapat mengendalikan dan
mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam
kelompok
6.
Kelompok membantu menangkis pengaruh
– pengaruh negative dari meningkatnya organisasi yang semakin besar.
7.
Kelompok adalah fenomena alami di
dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan tidak dapat dihalangi, dan
dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.
F.
Syarat Pembentukan Kelompok
Kumpulan
individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka saling
bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata
lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan
sebagai kelompok apabila memiliki syarat - syarat sebagai berikut :
- Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
- Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
- Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
- Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
- Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
- Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok dengan terbentuk struktur kelompok.
G.
Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok
Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1.
Pemuasan Kebutuhan
Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat
merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.
Ø Keamanan
Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena
sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap
ancaman.
Ø Sosial
Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.
Ø Penghargaan
Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena
berbagai macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).
2.
Kedekatan dan Daya Tarik
Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan
pekerjaan , sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu
dengan lainnya karena mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau
motivasi.
3.
Tujuan Kelompok
Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih
dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau
kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
4.
Alasan Ekonomi
Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka menganggap
akan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pekerjaan mereka,
jika mereka membentuk kelompok.
Sumber Kelompok
Tingkat prestasi potensial sebuah kelompok sebagian besar tergantung pada
sumber daya yang dibawa anggota – anggotanya secara pribadi kedalam kelompok.
Ø
Kemampuan
Menetapkan parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana
efektifnya mereka akan dalam sebuah kelompok.
Ø
Ciri – Ciri Kepribadian
Besarnya pengaruh setiap satu ciri adalah kecil, tetapi menggabungkan cirri
– cirri kepribadian, akibatnya bagi para pelaku kelompok sangat berarti.
H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Kelompok
Faktor-faktor
yang menyebabkan suatu kelompok lebih sukses dari kelompok lain adalahkarena kemampuan
anggota kelompok, ukuran kelompok, tingkat konflik, dan tekanan internal pada
anggota untuk menyesuaikan diri pada norma kelompok. Setiap kelompok kerja
dipengaruhioleh kondisi eksternal dan kondisi internalnya.
a.
Kondisi Eksternal pada Kelompok
Semua kelompok kerja dipengaruhi
oleh kondisi eksternal yang dipaksakan dari luar.Kondisi eksternal ini
mencakup: strategi keseluruhan organisasi, struktur wewenang, peraturanformal,
sumber daya, proses seleksi karyawan, evaluasi kinerja dan system imbalan,
bidaya, dantataran kerja fisik.
1.Strategi OrganisasiStrategi
keseluruhan organisasi yang meliputi tujuan-tujuan organisasi dan cara-cara
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.
2. Struktur OtoritasKetentuan
mengenai otoritas yang dimiliki oleh setiap bagian / setiap individu dalam
suatuorganisasi karena setiap individu atau kelompok memiliki otoritas yang
berbeda-beda, seperti :siapa melapor kepada siapa, siapa yang mengambil
keputusan, atau keputusan apakah yang pengambilannya diberikan kepada individu
atau kelompok.
3. Peraturan formalOrganisasi
menciptakan aturan, prosedur, kebijakan, dan ragam lain untuk membakukan
perilaku karyawan. Hal ini dilakukan untuk membuat konsistensi perilaku
karyawan dan bisadiprediksikan apa yang akan dilakukan kelompok kerja karyawan
tersebut.
4. Sumber Daya
OrganisasionalMerupakan sumber daya uang, waktu, bahan mentah, peralatan yang
dialokasikan olehorganisasi pada kelompok.
5. Proses Seleksi
PersonilKriteria-kriteria tertentu yang digunakan dalam proses merekrut
karyawan yang akanmenentukan siapa yang akan ditempatkan ke dalam suatu
kelompok kerja.
6. Evaluasi Kinerja dan Sistem
Ganjaran (imbalan)Proses melakukan evaluasi terhadap hasil kerja anggota
kelompok setelah dievaluasi, maka perlu diteruskan dengan system ganjaran
(imbalan) akan hasil evaluasi tersebut.
7. Budaya OrganisasiMerupakan
standar perilaku untuk karyawan mengenai perilaku yang dapat diterimadengan
baik atau yang tidak dapat diterima, seperti cara berpakaian, peraturan organisasi,
perilaku jujur, integritas, dan semacamnya.
8. Tataran Fisik KerjaTataran fisik
kerja yang dipaksakan ke kelompok oleh pihak-pihak eksternal mempunyailandasan
kerja yang penting bagi perilaku kelompok kerja.
b.
Sumber Daya Anggota Kelompok
Ada dua sumber daya yang berperan
sangat penting pada anggota individu, yaitukemampuan dan karakteristik
kepribadian.
1.Kemampuan
Ada hubungan antara kemampuan intelektual (pengetahuan) dan keterampilan
denganrelevansi terhadap tugas terhadap kinerja kelompok.
2.Karakteristik
KepribadianAda hubungan antara karakteristik kepribadian yang positif dalam
budaya terhadap produktivitas, semangat dan kekohersifan kelompok.
I. Proses Pengambilan Keputusan dalam Kelompok
Proses
pengambilan keputusan dalam organisasi adalah kumpulan yang terdiri dari
beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan
terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat
diartikan cara organisasi dalam pengambilan kepurusan. Terdapat 4 metode
bagaimana cara organisasi dalam pengambilankeputusan, yaitu : kewenangan tampa
diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli(expert opinion),
kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan
kesepakatan(consensus).
1.
Kewenangan Tanpa Diskusi
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para
pemimpin yang terkesan militer.mempunyai beberapa keuntungan jika seorang
pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat,
maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketikaoraganisasi tidak
mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakanapa yang
harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan
memicu rasakurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap
kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang
lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
2.
Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang
berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat
beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orangahli yang kebetulan hal
tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorangahli yang
berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk
pengambilankeputusan dalam organisasi.
3.
Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama,
tapi perbedaannya terletak padalebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode
ini disbanding metode yang pertama,maksudnya sang pemimpin selalu
mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggotaorganiasi dalam
proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini,
setiapanggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang
lebih perludiperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota
tersebut hanya mamberikannilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota
organisasi yang lai.
4.
Kesepakatan
Dalam Metode ini, sebuah keputusan
akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilankeputusan telah
disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa
tujuan,keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan
keputusan tersebut. Negarayang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini.
Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan
kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasidituntut cepat dalam
memberikan sebuah keputusan.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adanya
kesamaan pekerjaan, seringnya bertemu serta kesamaan kesenangan,
dapatmenimbulkan kedekatan satu sama lain dan terciptalah suatu kelompok itu.
Kelompok merupakanhal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan tujuan dan prosesterbentuknya, kelompok dibagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah kelompok formal,kelompok informal, kelompok tugas,
kelompok kepentingan, kelompok yang terdiri dari individuyang melapor secara
langsung kepada pimpinannya, serta mereka yang berkumpul bersamadikarenakan
memiliki persamaan karakteristik.
Perkembangan
kelompok itu dimulai dari tahap pembentukan dimana banyak ketidakpastian
mengenai apa yang diinginkan oleh kelompok serta struktur dan
kepemimpinannya.Tahap ini dikatakan selesai apabila para anggota berfikir bahwa
mereka merupakan bagian darikelompok. Dilanjutkan dengan adanya konflik dalam
grup, rasa memiliki terhadap kelompok tersebut, terbentuknya struktur kelompok,
lalu berfungsinya struktur dan dapat diterima dengan baik.
Tahap
terakhir dicirikan dengan selesainya aktivitas.Ada beberapa faktor yang
menyebabkan suatu kelompok dikatakan lebih sukses dibandingkelompok lainnya.
Yang pertama adalah kondisi eksternal, seperti strategi organisasi, struktur
otoritas, bahkan sistem ganjaran yang akan diterima. Lalu kemampuan dan
karakteristik darimasing-masing anggota yang berdampak terhadap kinerja dan
produktivitas kelompok serta tepattidaknya dalam proses pengambilan suatu
keputusan.
B. Kritik
dan saran
Masuknya
kedalam suatu kelompok dianggap penting karena kelompok memberikan pengakuan
dan status bagi para anggotanya. Dengan bergabungnya dalam suatu kelompok, para
individu dapat merasa lebih kuat dan lebih resisten terhadap ancaman. Kelompok
juga dapatmemenuhi kebutuhan sosial.
Bagi banyak
orang, interaksi 'on the job' merupakan sumber utamauntuk memenuhi kebutuhan
mereka akan keanggotaan. Dengan adanya kelompok pun, apa yang biasanya tidak
dapat dicapai oleh individu seringkali terwujud. Dalam organisasi juga, ada
saatdimana dibutuhkannya lebih dari satu orang untuk menyelesaikan suatu tugas
tertentu. Hal-haldiatas menunjukkan bahwa keberadaan suatu kelompok akan sangat
dibutuhkan.
Demikianlah
makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Ibarat ”tak ada
gading yang tak retak”, tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah
selanjutnya. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
ð Robbins,
Stephen P. 1995. Teori Organisasi Struktur, Desain dan Aplikasi. Arcan
JakartaSondari, R. , 2010, Dasar-Dasar Perilaku Kelompok, [online],
tanggal 20 Mei 2012)Wolfoxs., 2010,
Dasar-Dasar Perilaku Kelompok,[online],
ð (http://accountingcenter.wordpress.com/2010/01/28/dasar-dasar-perilaku
kelompok/,diaksestanggal 20 Mei 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar