Selasa, 11 Desember 2012

SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA


our flag
our flag
KD 7.2  MENDISKRIPSIKAN PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
SIKLUS   1 PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
SISTEM EKONOMI ADALAH  CARA SUATU NEGARA MENGATUR KEGIATAN EKONOMINYA DALAM RANGKA MENCAPAI KEMAKMURAN
SISTEM EKONOMI DUNIA
ADA TIGA SISTEM EKONOMI DUNIA :
SISTEM EKONOMI PASAR MURNI (KAPITALIS/LIBERAL)
SISTEM EKONOMI TERPUSAT (KOMANDO)
SISTEM EKONOMI CAMPURAN (KAPITALIS DAN KOMANDO)
PENGERTIAN
SISTEM EKONOMI KAPITALIS/LIBERAL ADALAH MEMBERIKAN KEBEBASAN BERUSAHA KEPADA PARA PELAKU EKONOMI TANPA CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
SISTEM EKONOMI KOMANDO/TERPUSAT ADALAH PEMERINTAH MEMILIKI KEKUASAN PENUH DALAM MENGATUR KEGIATAN EKONOMI DAM MENGUASAI ALAT-ALAT PRODUKSI
SISTEM EKONOMI CAMPURAN ADALAH MEMBERIKAN KEBEBASAN YANG TERKENDALI KEPADA PARA PELAKU EKONOMI UNTUK BERUSAHA DAN MASIH ADANYA CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI KAPITALIS/LIBERAL
PERANAN MODAL SANGAT PENTING
TERBATASNYA CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
TIAP ORANG DAN PRODUSEN BEBAS MEMILIKI ALAT PRODUKSI DAN BEBAS MENENTUKAN PRODUKSINYA
4.   HAK MILIK PRIBADI DIAKUI PENUH
KELEBIHAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS/LIBERALI
TIAP ORANG BEBAS MENENTUKAN NASIBNYA
2.   KREATIVITAS DAN POTENSI MASYARAKAT BERKEMBANG KARENA ADA PERSAINGAN
3.   PRODUKSI DIDASARKAN PADA KEBUTUHAN MASYARAKAT
KEKURANGAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS/LIBERALI
1.  PEMERINTAH SULIT DALAM
MENGAWASI DAN MENGATUR
PEREKONOMIAN
2.  MENIMBULKAN KESENJANGAN EKONOMI
3.  EKSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP
ALAM DAN SESAMA MANUSIA
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI KOMANDO/TERPUSAT
SUMBER DAYA EKONOMI DIMILIKI DAN DIKUASAI OLEH NEGARA
HARGA BARANG DITENTUKAN DAN DIKENDALIKAN NEGARA
3.  SEMUA MASYARAKAT ADALAH KARYAWAN NEGARA
KELEBIHAN SISTEM EKONOMI KOMANDO/TERPUSAT
MUDAH MELAKUKAN KONTROL PEREKONOMIAN
MUDAH MENGATUR PRODUKSI
3.   KEKUATAN EKONOMI MUTLAK PADA NEGARA
KELEMAHAN SISTEM EKONOMI KOMANDO/TERPUSAT
KREATIFITAS INDIVIDU TIDAK BERKEMBANG
KEGIATAN EKONOMI TIDAK MENCERMINKAN KEHENDAK RAKYAT
3.  JENIS RODUKSI TERBATAS
CIRI-CIRI UTAMA SISTEM EKONOMI CAMPURAN
HAK ATAS BARANG KONSUMSI DISERAHKAN KEPADA INDIVIDU, SEDANGKAN SARANA YANG MENGUASAI HAJAT HIDUP ORANG BANYAK DIKUASAI OLEH PEMERINTAH
JUMLAH DAN JENIS BARANG YANG DIPRODUKSI DITENTUKAN BERDASARKAN MEKANISME PASAR
TERDAPAT PERANAN PERORANGAN, SWASTA DAN PEMERINTAH DALAM KEGIATAN  PEREKONOMIAN
SISTEM EKONOMI YANG PERNAH DAN SEDANG BERKEMBANG DI INDONESIA
SISTEM EKONOMI DEMOKRASI
INDONESIA
SISTEM EKONOMI PANCASILA
3.  SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
LANDASAN PEREKONOMIAN INDONESIA
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
TERUTAMA PASAL 33
(AYAT 1, 2 DAN 3)
BAGAIMANA BUNYINYA ?
SISTEM EKONOMI DEMOKRASI INDONESIA
KEGIATAN EKONOMI DILAKUKAN DARI, OLEH DAN UNTUK RAKYAT, PEMERINTAH HANYA BERTUGAS MEMBIMBING, MENGAWASI, DAN MENGARAHGKAN
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI DEMOKRASI :
PEREKONOMIAN DISUSUN SEBAGAI USAHA BERSAMA ATAS ASAS KEKELUARGAN
CABANG PRODUKSI YANG MENGUASAI HAJAT HIDUP ORANG BANYAK DIKELOLA NEGARA UNTUK KEPENTINGAN RAKYAT
BUMI,AIR DAN KEKEYAAN ALAM YANG TERKAMDUNG DI DALAMNYA DIKUASAI OLEH NEGARA DAN DIGUNAKAN UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT
HAK MILIK PERORANGAN DIAKUI SELAMA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KEPENTINGAN UMUM
NILAI-NILAI YANG HARUS DIHINDARI DALAM SISTEM EKONOMI DEMOKRASI
SISTEM EKONOMI PANCASILA
SISTEM EKONOMI YANG MEMPOSISIKAN RAKYAT SEBAGAI PELAKU UTAMA, MEMPERHATIKAN SEKTOR KOPERASI, DAN MENGEMBANGKAN KEKUATAN MORAL MASYARAKAT
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI PANCASILA :
1. DIGUNAKAN KOPERASI SEBAGAI SOKO GURU PEREKONOMIAN INDONESIA
2. DIKEMBANGKANNYA KEKUATAN MORAL DALAM KEGIATAN EKONOMI
3. ADANYA KESEIMBANGAN YANG JELAS ANTARA PERENCANAAN DI TINGKAT NASIONAL DENGAN DESENTRALISASI KEUANGAN
SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
SISTEM EKONOMI DENGAN PELAKU EKONOMI UTAMA ADALAH RAKYAT, NAMUN KEGIATAN EKONOMINYA BANYAK DIDASARKAN PADA MEKANISME PASAR
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI KERAKYATAN :
BERKEADILAN DENGAN PRINSIP PERSAINGAN
YANG SEHAT
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
MENJAMIN KESEMPATAN BERUSAHA DAN BEKERJA
SIKLUS  2 PELAKU-PELAKU SISTEM EKONOMI DI INDONESIA
PELAKU-PELAKU UTAMA SISTEM EKONOMI INDONESIA :
1. BUMN : BADAN USAHA MILIK NEGARA
2. BUMS : BADAN USAHA MILIK SWASTA
3. KOPERASI
CONTOH ?
PERAN PEMERINTAH DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
PERAN PEMERINTAH SEBAGAI PELAKU EKONOMI :
a. PELAKU PRODUKSI
b. PELAKU DISTRIBUSI
c. PELAKU KONSUMSI
PERAN PEMERINTAH SEBAGAI PENGATUR EKONOMI
1.    KEBIJAKAN DALAM PEREKONOMIAN :
a. KEBIJAKAN FISKAL
b. KEBIJAKAN MONETER
KEBIJAKAN DALAM DUNIA USAHA
(MENGATUR DUNIA USAHA DENGAN UNDANG-UNDANG)
KEBIJAKAN DALAM MENDORONG PEREKONOMIAN
KEBIJAKAN DALAM MENGATUR DAN MENGENDALIKAN HARGA
PENGERTIAN BUMS
ADALAH BADAN USAHA YANG DIDIRIKAN DAN DIMILIKI OLEH PIHAK SWASTA (NON PEMERINTAH) ATAU
PERORANGAN UNTUK MENYELENGGARAKAN KEGIATAN EKONOMI YANG TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UUD 1945
TUJUAN BUMS
UNTUK MEMPEROLEH LABA SETINGGI-TINGGINYA DENGAN BERUSAHA DIBERBAGAI BIDANG
EKONOMI SELAMA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN YANG ADA
PERANAN BUMS DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
MENINGKATKAN PENERIMAAN
NEGARA MELALUI PAJAK
MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA
MENINGKATKAN VOLUME KEGIATAN EKONOMI
MEMBANTU PROSES KEGIATAN PEREKONOMIAN NEGARA
MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KOPERASI
MENURUT UNDANG-UNDANG 25 TAHUN 1992 KOPERASI ADALAH BADAN USAHA YANG BERANGGOTAKAN ORANG-SEORANGATAU BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN MELANDASKAN KEGIATANNYA BERDASARKAN PRINSIP KOPERASI SEKALIGUS SEBAGAI GERAKAN EKONOMI RAKYAT YANG BERDASARKAN ATAS ASAS KEKELUARGAAN
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
KEANGGOTAAN BERSIFAT SUKARELA DAN
TERBUKA
KEMANDIRIAN DALAM BEROPERASI
PEMBAGIAN SHU SESUAI PARTISIPASI ANGGOTA
PENGELOLAAN KOPERASI DILAKUKAN SECARA TERBUKA DAN DEMOKRATIS
PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
1. MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN
POTENSI KEMAKMURAN EKONOMI
ANGGOTANYA
2. BERUPAYA MENINGKATKAN KUALITAS
HIDUP
3. MEMPERKOKOH PEREKONOMIAN
NASIONAL
SIKLUS   3 PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGERTIAN USAHA INFORMAL ADALAH USAHA RAKYAT KECIL YANG
TIDAK MEMPEROLEH KESEMPATAN BEKERJA SECARA FORMAL
CIRI-CIRI USAHA INFORMAL
1. JUMLAH MODAL YANG DIBUTUHKAN
RELATIF KECIL
2. TIDAK TERIKAT OLEH WAKTU DAN
TEMPAT
3. PENGGELOLAAN YANG SEDERHANA
4. TIDAK MEMILIKI IZIN USAHA
LATAR BELAKANG BANYAKNYA USAHA INFORMAL DI INDONESIA
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
BANYAKNYA USAHA INFORMAL DI
INDONESIA :
BANYAKNYA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) AKIBAT KRISIS 1998
MINIMNYA MODAL USAHA YANG DIMILIKI
TIDAK MEMPEROLEH KESEMPATAN BEKERJA SECARA FORMAL
KEBAIKAN DAN KEKURANGAN USAHA INFORMAL
KEBAIKAN USAHA INFORMAL :
MEMBANTU MENYERAP TENAGA
KERJA
TIDAK DIBUTUHKAN SKILL/KETRAMPILAN KHUSUS UNTUK
MELAKUKAN USAHA
KEKURANGAN USAHA INFORMAL :
MENGURANGI PENDAPATAN NEGARA DARI SEKTOR PAJAK
MENGGANGGU KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN UMUM KARENA KEBANYAKAN BEROPERASI DI TEMPAT-TEMPAT UMUM

Minggu, 09 Desember 2012

Modal dalam ilmu manajemen

Sebelum mengetahui sumber modal, kita harus paham pengertian dari modal sendiri
Pengertian Modal
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai macam aspek. Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.
Jika di lihat dari sejarahnya, maka pengertian modal awalnya adalah physical oriented. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya ternyata pengertian modal mulai bersifat non-physical oriented, dimana pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini belum ada kesesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi sendiri.
Dalam hal ini Bambang Riyanto menuliskan dalam bukunya definisi modal menurut beberapa penulis.
“Pengertian modal dari beberapa penulis, yaitu sebagai berikut:
  1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
  2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital), maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-barang dagangan, dan lain sebagainya. Kemudian ada beberapa penulis yang menekankan pada kekuasaan menggunakannya, yaitu antara lain J.B. Clark.
  3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya.
  4. Meij mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang-barang modal” yang terdapat dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.
  5. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca sebelah debit.
  6. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit”.
Sumber Modal
1. Sumber Intern
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang di bentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan.”Alasan perusahaan menggunakan sumbar dana intern yaitu:
  • Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai.
  • Setiap saat tersedia jika diperlukan.
  • Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan.
  • Biaya pemakaian relatif murah”.
Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan (depresiasi).
a. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba bersih yang di simpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah deviden dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak dibagikan (undistributed profits) atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
b. Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Sumber Ekstern
Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern adalah:
1. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
2. Dapat di cari dari berbagai sumber.
3. Dapat bersifat fleksibel.
Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal.
a. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.
b. Bank
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
c. Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.
Jenis-Jenis Modal
Bambang Riyanto dalam bukunya memaparkan jenis-jenis modal sebagai berikut:
1. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus di bayar kembali. Modal asing di bagi ke dalam tiga golongan yaitu utang jangka pendek, utang jangka menengah dan utang jangka panjang.
a. Modal Asing atau Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Adapun jenis-jenis yang termasuk ke dalam modal asing jangka pendek adalah rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan kredit wesel.
1. Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batasan tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk jumlah yang telah di ambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah tersebut.
2. Kredit Dari Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit. Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru menerima pembayaran dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan dapat dikatakan menerima ”kredit penjual” dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli atau langganan. Pada umumnya perusahaan yang memberi kredit penjual adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang menerima adalah perusahaan perdagangan.
3. Kredit Dari Pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli menerima barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan mentah atau barang dagang. Pada umumnya kredit pembeli diberikan kepada perusahaan-perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai bahan dasarnya.
4. Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan ”surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat promes/ notes payables), dan setelah ditandatangani surat tersebut dapat di jual atau diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh uang sebesar apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi dengan bunga sampai hari jatuh temponya. Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit selama waktu mulai diuangkannya sampai saat dimana utang tersebut harus di bayar. Bagi bank atau pihak yang membeli promes tersebut (pembeli kredit), surat utang tersebut merupakan tagihan atau wesel tagih (notes receivables), dan bagi pihak yang mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut merupakan utang wesel (notes payables).
b. Modal Asing atau Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt)
Modal asing atau utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah term loan dan leasing.
1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu (amorization payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap kuartal atau setiap tahun. Term loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi, supplier atau manufaktur.
2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila kita ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan service dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh hak penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara mengadakan kontrak leasing untuk aktiva tersebut. Dengan demikian leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya leasing adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan pihak lain (lessee) untuk menggunakan jasa atas aktiva tersebut selama suatu periode tertentu. Ada tiga bentuk utama dari leasing yaitu sale and leaseback, services leases dan financial lease.
a. Sale and Leaseback
Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva menjual aktivanya kepada leasing cooporation atau bank, dan bersama dengan itu dibuat kontrak leasing untuk menggunakan kembali aktiva yang telah dijual oleh pemilik aktiva tersebut selama periode tertentu dengan syarat tertentu. Dalam hal ini pembeli aktiva menjadi lessor (yang menyewakan) dan penjual aktiva akan menjadi leasse (penyewa).
b. Service Leases
Service leases atau operating lease memberikan service baik mengenai bidang financialnya maupun mengenai pemeliharaannya dalam bentuk aktiva atau perlengkapan. Dalam bentuk leasing ini sering terdapat kausal yang memberikan hak kepada leasse untuk membatalkan leasing itu dan mengembalikan peralatan itu kepada lessor sebelum habis waktu berlakunya tersebut. Misalnya karena faktor keusangan.
c. Financial Leasing
Financial leasing yaitu bentuk leasing yang tidak memberikan pemeliharaan atau maintenance service, tidak dapat dibatalkan dan harus diangsur, dalam hal ini lessor menerima pembayaran sewa dari leasse yang meliputi harga penuh dan bunga yang diinginkan lessor.
c. Modal Asing atau Utang Jangka Panjang (Long-Term Debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari 10 tahun. Utang jangka panjang umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang adalah:
1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, untuk mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu. Pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuh temponya atau berangsur setiap tahunnya. Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini disebut ”shinkin funf system” sedangkan jika secara berangsur disebut ”amortization system”. Ada tiga macam jenis obligasi yaitu obligasi biasa, obligasi pendapatan dan obligasi yang dapat ditukarkan.
a. Obligasi Biasa (Bonds)\Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap di bayar oleh debitur dalam waktu-waktu tertentu, dengan tidak memandang debitur memperoleh keuntungan atau tidak. Biasanya coupon (bunga obligasi) di bayar dua kali setiap tahunnya.
b. Obligasi Pendapatan (Income Bonds)
Income bonds adalah jenis obligasi dimana pembayaran bunga hanya dilakukan pada waktu-waktu debitur atau perusahaan yang mengeluarkan surat obligasi tersebut mendapatkan keuntungan. Tetapi disini debitur mempunyai “hak kumulatif” artinya apabila pada suatu tahun perusahaan menderita kerugian sehingga tidak dibayarkan bunga, dan apabila di tahun kemudiannya perusahaan mendapatkan keuntungan, maka kreditur tersebut berhak untuk menuntut bunga dari tahun yang tidak di bayar itu.
c. Obligasi Yang Dapat Ditukarkan (Convertible Bonds)
Convertible bonds adalah obligasi yang memberikan kesempatan kepada pemegang surat obligasi tersebut untuk pada suatu saat tertentu menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka jenis obligasi ini memungkinkan pemegang untuk mengubah statusnya, yaitu dari kreditur menjadi pemilik.
2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat di jual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

Rabu, 21 November 2012

www.menlh.go.id/...Lingkungan.../BUKU_AKHLAQ_LIN...

AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN



(Sebuah Tawaran Solutif terhadap Global Warming)
Oleh Prof. Dr.Qadir Gassing
PRINSIP PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Setelah melakukan kajian terhadap beberapa ayat al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW ditemukan sembilan prinsip yang dapat dijadikan sebagai rujukan nilai dalam pengelolaan lingkungan hidup.
  1. Prinsip Kepemilikan
Bahwa seluruh isi alam semesta adalah milik Tuhan dan ciptaan-Nya. Prinsip ini merupakan bagian dari keyakinan tauhid seorang Muslim sehingga mengingkarinya berimplikasi kufur. Prinsip ini juga merupakan bagian yang inheren dengan kalimah syahadat atau kalimah tauhid.  Kalimat tauhid/syahadat (pengakuan akan keesaan Allah) diibaratkan oleh al-Qur’an sebagai satu pohon yang akarnya teguh, cabangnya menjulang ke langit dan menghasilkan setiap saat buah yang banyak lagi lezat (Q.S. Ibrahim, 14 : 24-25). Pengakuan akan keesaan Allah, seperti bunyi ayat di atas, melahirkan sekian banyak buah. Salah satunya adalah keyakinan, bahwa segala sesuatu adalah ciptaan Allah dan milik-Nya. Kepemilikan Tuhan atas alam  seluruhnya ini ditegaskan pada ayat (Q.S. al-Baqarah, 2 : 284)[1]:
Terjemahnya:
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kata li-Allah ( لله ), yang memulai ayat ini biasa diterjemahkan dengan milik-Nya. Oleh banyak pakar tafsir kata tersebut tidak hanya dipahami dalam arti milik-Nya, tetapi juga hasil ciptaan-Nya serta Pengelola dan Pengatur-Nya. Memang seluruh jagat raya adalah ciptaan Allah, milik-Nya dan disamping itu Dia Pengelola dan Pengatur-Nya, sehingga semua tunduk kepada-Nya, suka atau tidak.
2. Prinsip Peruntukan
Bahwa segala isi alam diperuntukkan bagi manusia. Prinsip ini didasarkan pada firman Tuhan, (artinya) : “Dia-lah Allah yang menciptakan untuk kamu segala apa yang ada di bumi” (Q. S. al-Baqarah, 2 : 29).
Terjemahnya:
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Bagaimana kalian kafir, padahal Allah bukan hanya menghidupkan kamu di dunia, tetapi juga menyiapkan sarana kehidupan di dunia, Dia menciptakan untuk kamu apa yang ada di bumi semua, sehingga semua yang kamu butuhkan untuk kelangsungan dan kenyamanan hidup kamu terhampar, dan itu adalah bukti kemahakuasaan-Nya.
3. Prinsip Penundukan Alam
Bahwa seluruh jagat raya ditundukkan, oleh Allah, untuk manusia. Prinsip ini didasarkan pada ayat al-Qur’an surat Ibrahim (14: 32-33).
Terjemahnya:
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.
Ayat inilah yang mendasari kemestian manusia untuk hidup bersahabat dengan alam. Dalam Islam tidak dikenal istilah penundukan alam, karena istilah ini dapat mengantarkan manusia kepada sikap sewenang-wenang, penumpukan tanpa batas, tanpa pertimbangan pada asas kebutuhan yang diperlukan. Istilah yang digunakan oleh al-Qur’an adalah “Tuhan menundukkan alam untuk dikelola manusia”. Pengelolaan ini disertai pesan untuk tidak merusaknya
Dalam banyak ayat Tuhan menggunakan kata sakhkhara (menundukkan atau memudahkan) alam raya dengan segala isinya untuk dimanfaatkan oleh manusia. Tuhan menundukkan matahari dan bulan, Tuhan menundukkan fauna dan flora, Tuhan menundukkan bumi, air, angin, dan lain-lain unsur alam lingkungan. Berulang kali Tuhan menyebut, bahwa unsur-unsur lingkungan atau sumberdaya alam lingkungan tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia setelah ditundukkan (oleh Tuhan). Dengan demikian, Tuhan ingin menegaskan bahwa manusia tidak akan dapat memanfaatkan sumber daya alam tersebut kecuali setelah ditundukkan oleh Tuhan. Di sini jelas terlihat intervensi Tuhan dalam hal penundukan alam.
4. Prinsip Istikhlaf
Prinsip istikhlaf, yaitu manusia dititipi amanah untuk mengurus bumi (lingkungan hidup)  Hal ini didasarkan pada firman Allah:
Terjemahnya:
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar (Q.S. al-Hadid, 57 : 7).
Istikhlaf menyiratkan makna bahwa pemilik mutlak dari segala sesuatu adalah Allah, manusia hanya mendapat titipan amanah untuk mengurusnya atau mengelolanya. Itulah sebabnya prinsip istikhlaf ini harus dibaca bersamaan dengan pemberian amanah oleh Allah kepada manusia (Q.S. al-Ahzab, 33 : 72), dan karena itu pula harus disertai dengan tanggung jawab (Q.S. al-Takatsur, 102 : 8).
5. Manusia sebagai Khalifah
Sebagai khalifah, tugas manusia adalah mengantarkan alam lingkungan untuk mencapai tujuan penciptaannya. Kekhalifahan adalah tugas yang dibebankan Allah SWT kepada manusia untuk membimbing, memelihara, dan mengantar semua ciptaan Tuhan menuju tujuan penciptaannya (Q.S. Ali Imran, 3:
Terjemahnya:
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Dan mereka memikirkan tentang penciptaan, yakni kejadian dan sistem kerja langit dan bumi, dan setelah itu berkata sebagai kesimpulan : Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam raya dan segala isinya ini dengan sia-sia tanpa tujuan yang hak. Jadi alam raya dengan segala isnya diciptakan Tuhan tidak tanpa tujuan, tetapi dengan tujuan yang jelas (teleologis). Sebagai khalifah, manusia bertanggungjawab untuk mengantar alam raya dengan segala isinya ini untuk mencapai tujuan penciptaannya.
6. Larangan Boros
Prinsip keenam, pemborosan harus dicegah walaupun berada dalam kebaikan. Prinsip ini didasarkan pada ayat 26-27 surat al-Isra’ :
Terjemahnya:
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”(Q.S. al-Isra’, 17 : 26-27).
Dan pada hadis Nabi SAW, bahwa : “Paling banyak membasuh anggota wudhu’ masing-masing adalah tiga kali, meskipun anda berwudhu’ di sungai yang mengalir.”
Hadis tersebut berbunyi (artinya):
Dari Abu Na’amah namanya Qayis bin Abayah, bahwa Abdullah bin Mughaffal (berkata) …, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya di antara umat ini akan ada suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam bersuci dan berdo’a (H. R. Abu Daud).
7. Kerusakan Lingkungan Tanggungjawab Manusia
Prinsip ketujuh, bahwa kerusakan lingkungan hidup adalah akibat perbuatan manusia, dan oleh karena itu ia (manusia) harus bertanggungjawab di dunia dan di akhirat. Prinsip ini didasarkan pada Q.S. al-Rum, 30 : 41.
Artinya:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (Q.S. al-Rum, 30 : 41).
Dari ayat ini dapat difahami, bahwa kerusakan-kerusakan yang terjadi di muka bumi ini, baik dalam bentuk kerugian karena perbuatan manusia, ataupun bencana yang menimpa manusia adalah karena perbuatan manusia sendiri. Musibah yang menimpa manusia pada hakekatnya adalah natijah dari perbuatannya sendiri. Ini sesuai dengan hukum kausal. Karena manusia merusak lingkungannya sendiri, maka timbullah berbagai kesulitan hidup dan malapetaka.
Jadi, sebagai konsekuensi dari perbuatan melakukan kerusakan itu, manusia harus bertanggungjawab. Tanggungjawab di dunia berupa : a) kembali sadar dan tidak mengulangi perbuatannya yang merugikan lingkungan itu, seperti yang diisyaratkan oleh ayat; b) memperbaiki lingkungan yang telah dirusaknya, sehingga dapat berfungsi kembali sesuai tujuan penciptaannya; dan c) membayar ganti rugi, sekiranya perbuatannya itu merugikan negara atau masyarakat. Sedangkan tanggungjawab akhirat, berupa sanksi yaitu dosa dan neraka. Jadi, seorang yang merusak lingkungan, harus diberi sanksi, baik sanksi negara maupun sanksi agama.
8. Prinsip al-Adlu wa al-Ihsan
Prinsip kedelapan, al-‘adlu wa al-ihsan. Bahwa perintah berlaku adil dan ihsan, juga berlaku terhadap alam lingkungan. Dalam al-Qur’an surat al-Nahl, 16 : 90 Tuhan berfirman:
Terjemahnya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
Berlaku adil dan ihsan yang diperintahkan dalam ayat ini, selama ini difahami, sebagai berlaku adil dan ihsan hanya kepada manusia. Tetapi dari berbagai hadis dan praktek amaliah Rasulullah SAW diketahui, bahwa berlaku adil dan ihsan itu tidak hanya terbatas terhadap manusia tetapi juga kepada makhluk lain seperti binatang dan tumbuhan, bahkan terhadap benda mati sekali pun.
Adil dapat diartikan memberi sebanyak yang diambil dari lingkungan. Sedangkan ihsan dapat diartikan memberi lebih banyak dari yang diambil dari lingkungan.  Ketika seorang pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) menebang 100 pohon, kemudian menanam 100 pohon, maka ia telah berlaku adil terhadap alam lingkungan. Akan tetapi ia dituntut bukan hanya berlaku adil tetapi juga berbuat ihsan. Dalam hal ini tidak cukup dengan menanam 100 pohon yaitu sebanyak yang ia tebang, tetapi ia harus menanam 150 pohon, yaitu lebih banyak dari yang ia tebang. Tentu saja tidak berhenti pada kegiatan tanam-menanam semata, tetapi juga menyiapkan seluruh sarana perawatan dan perlindungan agar pohon yang ditanam itu benar-benar dapat tumbuh sebesar yang ia tebang.
9. Prinsip Perikemakhlukan
Pada dasarnya peri-kemakhlukan bermakna menghargai seluruh makhluk (biotik dan abiotik), menempatkannya pada posisi terhormat (muhtaram), dan memperlakukannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Prinsip ini didasarkan pada firman Tuhan:
Terjemahnya:
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
Dalam ayat ini binatang dan burung disebut oleh Tuhan sebagai umat-umat sepeti manusia (juga). Hal ini didukung oleh beberapa hadis di mana Rasulullah SAW menyebut binatang, antara lain semut dan anjing, juga sebagai umat. Nabi bersabda[2] :
Terjemahnya :
“Dari Abu Huraerah, dari Nabi SAW : Sesungguhnya pernah seekor semut menggigit salah seorang Nabi. Nabi tersebut lalu menyuruh untuk mendatangi sarang semut dan dibakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya : “Apakah hanya gara-gara seekor semut menggigitmu lantas kamu akan membinasakan suatu umat yang selalu bertasbih?” (H.R. Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa semut itu juga adalah salah satu umat yang selalu bertasbih (kepada Tuhan), dan karenanya terlarang membinasakannya. Adapun tentang anjing, Nabi SAW dalam salah satu hadisnya bersabda[3] :
Terjemahnya :
“Dari Abdullah ibn Mughaffal telah berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda : Seandainya anjing-anjing bukan ummat dari ummat-ummat (Tuhan), niscaya saya perintahkan untuk dibunuh” (H.R. Tirmidzi).
Dalam bentuk aplikatif, prinsip perikemakhlukan ini tercermin dalam sunnah Nabi SAW. Mengenai kasih sayang kepada binatang, Nabi SAW menjelaskan dalam hadisnya, bahwa wanita yang mengikat kucingnya kemudian tidak memberi makanan kepada binatang itu akan masuk neraka kelak di akhirat. Tetapi sebaliknya, orang yang memberi minum kepada anjing yang akan mati karena kehausan, diampuni dosanya oleh Tuhan. Nabi SAW bersabda[4] :
Terjemahnya :
“Dari Abdullah (Ibnu Umar r.a.), bahwa Nabi SAW telah bersabda, seorang perempuan disiksa karena seekor kucing yang ditawannya sehingga kucing itu mati, maka perempuan itu masuk neraka; karena perempuan itu tidak memberinya makan dan minum, dan tidak pula membiarkannya memakan serangga di muka bumi” (H. R. Muslim).
Adapun mengenai tumbuh-tumbuhan, Nabi melarang menebang pohon yang akan berbuah. Kepada tentara yang mau berperang Nabi mengeluarkan perintah : jangan rusak pohon korma, jangan cabut pepohonan, dan jangan runtuhkan rumah.
Diriwayatkan bahwa Abu Bakar, ketika ia menjadi khalifah, mengirim pasukan ke Syam, dia berpesan agar pasukan dalam melakukan peperangan (sedapat mungkin) tidak memotong atau menebang pohon di daerah peperangan itu.[5]
Dari pesan tersebut dapat difahami, bahwa dalam keadaan perang pun sedapat mungkin dihindari pembabatan pohon-pohon, terutama yang sedang berbuah, karena pohon-pohon tersebut sangat bermanfaat bagi manusia dan makhluk lainnya. Dalam kerangka ini pulalah, buah yang belum mencapai kematangannya, dianjurkan untuk tidak dipetik, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk itu untuk mencapai tujuan penciptaannya.
Dengan demikian jelaslah bahwa memelihara dan membangun lingkungan di permukaan bumi ini adalah ajaran dasar yang sangat penting dalam Islam. Ajaran ini berasal dari konsep tauhid yang mengandung arti bahwa manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda tidak bernyawa lainnya, semuanya adalah makhluk Tuhan. Oleh karena itu semuanya memiliki posisi terhormat, dan karenanya harus disayangi, dicintai, dan diperlakukan sesuai dengan aturan-aturan Tuhan. Inilah makna dari prinsip perikemakhlukan itu.
II
KEWAJIBAN MENANAM POHON
Kewajiban Menanam Tanaman dan Larangan Memusnahkannya
Nabi Muhammad SAW mengimbau kepada umat Islam agar senang menanan tanaman atau pohon untuk berbagai kepentingan: baik untuk kepentingan konsumsi (pangan), kepentingan penanggulangan lahan kritis ( إحيأ الموات ), maupun untuk kepentingan lainnya.
Mari kita baca hadis-hadis Nabi SAW berikut ini.
Hadis Nabi SAW[6] :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ (رواه اليخاري و مسلم والترمذي)
Artinya :
Rasulullah SAW bersabda, tiadalah seseorang dari kalangan orang Islam yang menanam tanaman atau menanam (menabur) benih tanaman, kemudian burung ataupun binatang ternak memakan (buah) tanaman itu, kecuali baginya memperoleh pahala sedekah (H.R. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi, dari Anas).
Pada hadis lain disebutkan[7] :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَتْ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ (رواه مسلم)
Artinya :
Rasulullah SAW bersabda, tiadalah seseorang dari kalangan orang Islam yang menanam tanaman, kecuali dia mendapat pahala sedekah atas hasil tanaman yang telah dimakannya. Apa yang telah dicuri (oleh orang) dari tanaman itu, maka dia (si penanam) mendapat pahala sedekah. Apa yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman itu, maka dia (si penanam) juga mendapat pahala sedekah, dan apa yang dimakan oleh burung dari tanaman itu, maka dia (si penanam) mendapat pahala sedekah. Dan tidaklah seseorang dapat mengambilnya, terkecuali bahwa si penanam tetap mendapat pahala sedekah (H. R. Muslim, dari Jabir).
Berkenaan dengan kewajiban menanam ini, kiranya perlu dikemukakan sebuah hadis yang selama ini banyak disebut, yaitu bahwa kewajiban menanam itu bukan hanya anjuran, tetapi tuntutan, yang memfaedahkan hukum wajib. Nabi SAW bersabda[8] :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ قَامَتْ السَّاعَةُ وَبِيَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنْ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا يَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَفْعَلْ (رواه احمد)
Artinya :
Rasulullah SAW bersabda, sekiranya kiamat datang, sedang di tanganmu ada anak pohon kurma, maka jika dapat (terjadi) untuk tidak berlangsung kiamat itu sehingga selesai menanam tanaman, maka hendaklah dikerjakan (pekerjaan menanam itu) (H. R. Ahmad, dari Anas bin Malik).
Hadis tersebut memberi petunjuk, bahwa sekiranya akan terjadi kiamat, dan masih sempat menanam tanaman, maka Nabi menyuruh agar tanaman itu segera ditanam. Ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan tanam menanam pepohonan atau tetumbuhan. Dalam hubungan ini menarik untuk dikemukakan komentar Muhammad Quthb terhadap hadis ini, seperti yang dikutip Zainal Abidin Ahmad, bahwa sangatlah mengesankan perintah menanam bibit kurma yang umurnya memakan waktu tahunan, padahal kiamat sudah berada di ambang pintu. Dikatakannya : Ya Tuhan ! Harus ditanamkannya? Dan apakah yang mesti ditanam itu? Bibit kurma yang baru menghasilkan buah setelah bertahun lamanya, padahal kehancuran dunia (kiamat) sudah pasti dengan yakin akan terjadi. Ya Allah ! Hanya Nabi Islam, penutup dari segala Nabi, yang akan berhak mengatakan ini. Islam satu-satunya agama yang mungkin menggerakkan hati manusia untuk berbuat ini, dan hanyalah Nabi Islam satu-satunya yang mungkin membawa petunjuk demikian dan akan memimpin manusia lainnya. Inilah sejarah dunia seluruhnya. Tiada contoh bandingan inti ajaran sebagai ajaran Rasulullah SAW ini.[9]
Komentar Muhammad Quthb ini dapat dibaca sebagai penegasan dan penekanan, betapa pentingnya kegiatan menanam (bibit) pohon itu sekalipun kesempatannya sangat terbatas, asal masih sempat, maka ia harus melakukannya. Dari segi kemanfaatan, seolah-olah Quthb ingin ‘mengeritik’ Nabi SAW, apa gunanya menanam bibit pohon kurma, yang rentang waktu berbuahnya tahunan, padahal kiamat sudah segera datang. Jadi pasti ada maksud yang dikehendaki oleh Nabi SAW dengan penekanannya ini. Maksud itu, dari perspektif hukum Islam, adalah penekanan terhadap kewajiban menanam (bibit) pohon setiap kali ada kesempatan, tanpa perlu mempertimbangkan apakah kelak manfaat dari pohon itu akan dapat dinikmati oleh yang menanam atau tidak.
Adapun larangan menebang/menghanguskan tanaman atau pepohonan dapat terlihat dari kisah di mana diriwayatkan bahwa Abu Bakar, ketika ia menjadi khalifah, mengirim pasukan ke Syam, dia berpesan agar pasukan dalam melakukan peperangan (sedapat mungkin) tidak memotong atau menebang pohon di daerah peperangan itu.  Riwayat tentang pesan/wasiat Khalifah Abu Bakar tersebut telah dikemukakan oleh Malik bin Anas dalam al-Muwaththa’sebagai berikut[10] :
وَإِنِّي مُوصِيكَ بِعَشْرٍ لَا تَقْتُلَنَّ امْرَأَةً وَلَا صَبِيًّا وَلَا كَبِيرًا هَرِمًا وَلَا تَقْطَعَنَّ شَجَرًا مُثْمِرًا وَلَا تُخَرِّبَنَّ عَامِرًا وَلَا تَعْقِرَنَّ شَاةً وَلَا بَعِيرًا إِلَّا لِمَأْكَلَةٍ وَلَا تَحْرِقَنَّ نَحْلًا وَلَا تُغَرِّقَنَّهُ وَلَا تَغْلُلْ وَلَا تَجْبُنْ (رواه ماللك)
Artinya:
Saya berwasiat kepada anda sepuluh macam : 1) Janganlah membunuh perempuan; 2) Janganlah membunuh anak-anak; 3) Janganlah membunuh orang-orang yang sudah tua; 4) Janganlah memotong pohon yang sedang berbuah; 5) Janganlah meruntuhkan bangunan; 6) Janganlah memotong domba; 7) Janganlah memotong unta, kecuali bila domba dan unta itu untuk dimakan; 8) Janganlah membakar pohon kurma dan jangan pula menenggelamkannya (memusnahkannya); 9) Janganlah berlaku khianat; dan 10) Janganlah menakut-nakuti (rakyat) (H. R. Malik, dari Yahya bin Sa’id).
Dari sepuluh wasiat Abu Bakar ini, dua diantaranya adalah: jangan memotong pohon yang sedang berbuah, dan jangan membakar pohon kurma dan jangan pula menenggelamkannya (memusnahkannya). Dari wasiat tersebut dapat difahami, bahwa dalam keadaan perang pun sedapat mungkin dihindari pembabatan pohon-pohon, terutama yang sedang berbuah, karena pohon-pohon tersebut sangat bermanfaat bagi manusia dan makhluk lainnya.[11] Dalam kerangka ini pulalah, buah yang belum mencapai kematangannya, dianjurkan untuk tidak dipetik,[12] karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk itu untuk mencapai tujuan penciptaannya.[13]
III
HIMBAUAN MORAL
(1) Sayangilah binatang. Biarkan ia hidup pada habitatnya. Jangan diganggu ketenangannya, jangan dianiaya, dan jangan dibunuh, kecuali untuk kebutuhan yang hak;
(2) Cintailah tanaman. Gemarkan menanam dan memelihara, pantangkan menebang dan memusnahkan, kecuali untuk kepentingan yang hak;
(3) Hematlah air dan jangan mengotorinya; Sungai dan laut bukanlah saptik-tank atau tong-sampah. Keduanya adalah makhluk Tuhan. Tempatkanlah mereka pada posisi terhormat. Antarkan mereka mencapai tujuan penciptaannya;
(4) Hematlah energi. Gunakan listrik, gas, batubara, minyak tanah, dan kayu bakar sefisien mungkin. Menghemat energi berarti menghemat uang dan juga berpahala;
(5) Jangan mengotori udara. Pakailah motor dan mobil laik-lingkungan. Kelola limbah pabrik sebelum dibuang ke udara bebas;
(6) Buanglah sampah pada tempatnya, atau daur-ulanglah sebisa mungkin;
(7) Berlaku adil dan ihsanlah terhadap lingkungan. Adil bermakna memberi sebanyak yang diambil; ihsan berarti memberi lebih banyak dari yang diambil. Menebang sebatang, menanam sebatang berarti adil. Menebang sebatang, menanam dua batang berarti ihsan;
(8) Pesan Mahatma Gandhi: Sumberdaya alam tidak cukup untuk memenuhi ketamakan satu orang, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sungguminasa, Maret 2008

[1]Lihat juga Q.S. al-Syura, 42 : 49
[2]Shahih Muslim, Juz IV, h., 1759.
[3]Sunan al-Tirmidzi, Juz IV, h. 78.
[4]Shahih Muslim, Juz IV, h. 1760.
[5]Ahmad bin al-Husain bin ‘Ali bin Musa Abu Bakr al-Baehaqi (384 H – 458 H), Sunan al-Baehaqi al-Kubra, Maktabah Dar al-Baz, Makkah al-Mukarramah, 1994/1414, Juz IX, h. 89. (Selanjutnya disebut Sunan al-Baehaqi).
[6]Shah³h al-Bukh±r³, Juz II, h. 817; Shah³h Muslim, Juz III, h. 1189; Sunan al-Tirmidz³, Juz III, h. 666.
[7]Shah³h Muslim, Juz III, h. 1188.
[8]ِAb­ ‘Abdull±h Muhammad bin al-W±hid bin Ahmad al-Hanbal³ al-Maqdis³ (567 H – 643 H), Al-Ah±d³ts al-Mukht±rah, Maktabah al-Nahdhah al-Had³tsah, Makkah al-Mukarramah, 1410, Juz VII, h. 262. (Selanjutnya disebut al-Ah±d³ts al-Mukht±rah).
[9]Zainal Abidin Ahmad, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1974, h. 36-37.
[10]Ahmad bin al-Husain bin ‘Al³ bin M­sa Ab­ Bakr al-Baehaq³ (384 H – 458 H), Sunan al-Baehaq³ al-Kubr±, Maktabah D±r al-B±z, Makkah al-Mukarramah, 1994/1414, Juz IX, h. 89. (Selanjutnya disebut Sunan al-Baehaq³).
[11]M.Syuhudi Ismail, “Berbagai Petunjuk Hadis Nabi Muhammad tentang Upaya Menghindari atau Mengatasi Terjadinya Lahan Kritis” (Laporan Hasil Penelitian) dalam Perumusan Model Dakwah dalam Pelaksanaan Penanggulangan Lahan Kritis di Sulawesi Selatan, Kerjasama BAPPEDA Tingkat I Sulawesi Selatan dengan Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1989/1990,  h. 51-52.
[12]Alwi Shihab, Islam Inklusif, Mizan, Bandung, 1997, h. 158.
[13]M.Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Mizan, Bandung, 1992, h. 296.

Selasa, 20 November 2012

TEMAN SEMALAM

oleh..........................................pada 3 Juni 2011 pukul 17:33 ·
Tak terasa begitu dekat
Kesejukan yang menusuk hati
Mengarungi setiap jalur jiwa
Yang lama tak ku temui

Akankah semua ini
Harus pudar di telan gelapnya malam
Akankah semua ini
Harus lenyap bersama terbitnya si raja siang

Terkadang hati ini ingin berkata
Sambil kaki kecil ini melangkah
Namun, jiwa ini tak mampu mengikuti
Kata hati yang kian mengusik

Saat ini, hatiku hanya mampu berharap
Dapat menemukan kebahagiaan
Dari balik dinginnya gelap
Yang menjadi teman semalam

izin share yach,,,,

Minggu, 18 November 2012

MENAMBAH ELEMEN HALAMAN (GADGET) DI BAWAH HEADER


Jika sahabat sebagai blogger pendatang baru (new blogger) seperti saya, kita biasanya memiliki ilmu yang pas-pasang dalam hal disain template blog. Karena itulah untuk membuat blog, tidak ada pilihan lain kecuali harus menggunakan templates standar blogger atau mendownloadnya dari beberapa situs penyedia seperti www.eblogtemplates.com, www.ourtemplates.com,www.blogspottemplates.com dan lain-lain (gratis). Di satu sisi, templates tidak semuanya menyediakan menu atau fasilitas yang kita inginkan. Contoh sederhana misalnya elemen halaman, yang dalam dunia blogging disebut gadget. Seperti kita ketahui, gadget umumnya terletak di bagian kiri dan kanan (side bar), walaupun ada juga di bagian kiri saja, di bagian kanan saja atau di bagian bawah.

Jarang kita temukan templates dengan posisi gadget di bagian atas. Sementara itu, proses modifikasi templates dalam rangka optimasi blog, kadang-kadang mengharuskan kita untuk meletakkan widget atau asesoris lainnya di bagian atas atau tepatnya di bawah header. Ambil contoh, misalnya kita ingin menambah menu navigasi (tabs menu) yang umumnya diletakkan di bagian atas (di bawah header). Sebagai blogger baru, kondisi seperti ini tentu merupakan kesulitan tersendiri. Bertitik tolak dari uraian tersebut, merupakan inspirasi bagi saya pada kesempatan ini untuk berbagi dengan sahabat blogger, khususnya blogger baru seperti saya bagaimana menambah elemen halaman (gadget) yang posisinya di bawah header. Langkahnya sangat sederhana, simple dan sangat mudah. Untuk itu, silahkan ikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Login ke blog sahabat (www.blogger.com).
2. Klik dasbor, tata letak, lalu klik edit html.
3. Beri tanda contreng pada kotak kecil yang bertuliskan expand widget templates.
4. Cari kode seperti kode di bawah ini :

<b:section class='header' id='header' maxwidgets='1' showaddelement='no'>

atau seperti ini :

<b:section class='header' id='header' maxwidgets='1'>

(gunakan kontrol F supaya cepat)

Setelah ketemu, hapus semua kode tersebut dan gantikan dengan kode berikut :

<b:section class='header' id='header' preferred='yes'>

# Simpan perubahan dan selesai.

Silahkan klik dasbor, tata letak untuk melihat perubahan yang terjadi. Akan nampak tulisan tepat di bawah header add gadget (tambah elemen halaman).
Nah sahabat, simple dan mudah bukan?.

Sebagai penutup dari artikel singkat ini, saya mengajak sahabat blogger yang memiliki informasi apa saja seputar dunia blogging dan seluk-beluk blogging yang bermanfaat untuk kita semua, mari saling berbagi. Karena hanya dengan saling berbagi, ilmu yang kita miliki akan makin bertambah. Ingat, karakteristik ilmu sangat berbeda dengan harta. Ilmu, makin dibagi makin bertambah, sebaliknya dengan harta, makin dibagi makin berkurang. Aktifitas blogging yang kita tekuni ini bisa melahirkan banyak inspirasi, dan itu orang lain akan memberi apresiasi pada hasil karya kita. Selamat mencoba semoga bermanfaat.

Rabu, 14 November 2012

ALAT MUSIK TRADISIONAL DI INDONESIA,CULLI DAN ASSAR DAN FATUR


FOTO CULLI,ASSAR DAN FATUR,,,,

1. Provinsi Di Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / Nad
Alat Musik Tradisional : Arbab, Rapai, Geundrang, Bangsi Alas, Serune Kalee (Serunai), Geundrang, Tambo Tak Tok Trieng, Bereguh, Canang, Dan Celempong.
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Alat Musik Tradisional : Aramba, Doli-Doli, Druri Dana, Faritia, Garantung, Gonrang, Hapetan,
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Alat Musik Tradisional : Saluang, Talempong Pacik
4. Provinsi Riau
Alat Musik Tradisional : Rebana Ubi.
5. Provinsi Jambi
Alat Musik Tradisional : Gambus
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Alat Musik Tradisional : Accordion
7. Provinsi Lampung
Alat Musik Tradisional : Bende
8. Provinsi Bengkulu
Alat Musik Tradisional : Doll
9. Provinsi Dki Jakarta
Alat Musik Tradisional : Tehyan
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Alat Musik Tradisional : Arumba, Calung, Dod-Dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab, Siter / Celempung
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Alat Musik Tradisional : Gamelan Jawa, Siter / Celempung
12. Provinsi Di Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Alat Musik Tradisional : Gendang
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Alat Musik Tradisional : Bonang
14. Provinsi Bali
Alat Musik Tradisional : Gamelan Bali
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / Ntb
Alat Musik Tradisional : Cungklik
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / Ntt
Alat Musik Tradisional : Foi Mere, Sasando, Keloko
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Alat Musik Tradisional : Gong/Agukng, Kollatung (Uut Danum)
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Alat Musik Tradisional :
Kacapi & Rebab
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Alat Musik Tradisional : Babun
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Alat Musik Tradisional : Sampe
21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Alat Musik Tradisional : Kolintang
22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Alat Musik Tradisional : Kulavi
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Alat Musik Tradisional : Ladolado
24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Alat Musik Tradisional : Alosu, Anak Becing, Basi-Basi, Popondi, Keso-Keso, Lembang
25. Provinsi Maluku
Alat Musik Tradisional : Floit, Nafiri, Totobuang, Tifa
26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Alat Musik Tradisional : Atowo, Tifa, Fu
27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Alat Musik Tradisional : Tifa

Sabtu, 10 November 2012

kenangan bersama sang pujaan hati

Cerita Sedih Untuk Laki-Laki

Foto: [[ Jemput aku sayang ]]

#Baca Dengan Hati

Jam 19:15 ditelpon
Cewe : sayang , aku udah plg, km jemput aku ya?
Cowo : km udah plg? Ko ga ngabarin sih? Aku ada acara sm temen sejam lagi ya.
Cewe : iya gpapa syg ,aku tungguin.
Cowo : lagian km plg kok ndadak sih, ga ngasi tau lg.
Cewe : maaf syg kakak lagi di kantor, mama lg sakit, lagipulakan pengen nya yg prtama kali aku liatitu km
, maaf kalo nyusahin km:(
Cowo : iya gpapa, tunggu 45menit lagi ya.
Cewe : hallo sayang, yah kok mati sih hapenya.
(Ngeliat hp nya terus bunyi , si cowo pun matiin hpnya)

Jam 22:00 setelah acara teman nya selesai si cowo pun langsung jmpt cewenya. Tp ga ketemu . Dia mengaktifkan hpnya ada 5 sms yg diabaikan Si cowo menelfon cewenya dan hp nya sdh ga aktif lg.

"Kalo soal ga dijemput knp pake matiin hp sih"

Si cowo pun menuju kerumah cewenya namun tak ada org, dia pun ingin pulang namun, terhenti ketika ambulance dtg..

Kakak si cewe : kmn aja km bngst!, Adik ku di rampok, dia nungguin km , bukan nunggu kematiannya!

Berkali kali aku sms dia pulang , tapi dia tetep bersikeras nungguin km!
Kalo gini jadinya siapa yg kehilangan dia,bukan km! Tp kita
semua!

Si cowo pun hanya diam mematung tanpa suara , dia buka
sms dari si cewe :
20:25 sayang kok hp nya dimatiin?

20:30 sayang udah blm acaranya?

20:40 sayang ada yg merhatiin aku.

20:45 aku takut, km dmn syg?

20:50 ya uda aku plg sndiri, sbenernya aku plg cuma mau ngucapin happy anniversary buat hubungan kita,makanya gak mau dijemput siapapun. Makasih sayang buat waktu 2 tahun nya. I Love You. maafin aku syg.

Ini cerita sakit nya pake bgt. Jaga apa yang kamu miliki skg . Sebelum akhirnya km nyesel krn dia udah nggak ada. :')
[[ Jemput aku sayang ]]

#Baca Dengan Hati

Jam 19:15 ditelpon
Cewe : sayang , aku udah plg, km jemput aku ya?
Cowo : km udah plg? Ko ga ngabarin sih? Aku ada acara sm temen sejam lagi ya.
Cewe : iya gpapa syg ,aku tungguin.
Cowo : lagian km plg kok ndadak sih, ga ngasi tau lg.
Cewe : maaf syg kakak lagi di kantor, mama lg sakit, lagipulakan pengen nya yg prtama kali aku liatitu km
, maaf kalo nyusahin km:(
Cowo : iya gpapa, tunggu 45menit lagi ya.
Cewe : hallo sayang, yah kok mati sih hapenya.
(Ngeliat hp nya terus bunyi , si cowo pun matiin hpnya)

Jam 22:00 setelah acara teman nya selesai si cowo pun langsung jmpt cewenya. Tp ga ketemu . Dia mengaktifkan hpnya ada 5 sms yg diabaikan Si cowo menelfon cewenya dan hp nya sdh ga aktif lg.

"Kalo soal ga dijemput knp pake matiin hp sih"

Si cowo pun menuju kerumah cewenya namun tak ada org, dia pun ingin pulang namun, terhenti ketika ambulance dtg..

Kakak si cewe : kmn aja km bngst!, Adik ku di rampok, dia nungguin km , bukan nunggu kematiannya!

Berkali kali aku sms dia pulang , tapi dia tetep bersikeras nungguin km!
Kalo gini jadinya siapa yg kehilangan dia,bukan km! Tp kita
semua!

Si cowo pun hanya diam mematung tanpa suara , dia buka
sms dari si cewe :
20:25 sayang kok hp nya dimatiin?

20:30 sayang udah blm acaranya?

20:40 sayang ada yg merhatiin aku.

20:45 aku takut, km dmn syg?

20:50 ya uda aku plg sndiri, sbenernya aku plg cuma mau ngucapin happy anniversary buat hubungan kita,makanya gak mau dijemput siapapun. Makasih sayang buat waktu 2 tahun nya. I Love You. maafin aku syg.

Ini cerita sakit nya pake bgt. Jaga apa yang kamu miliki skg . Sebelum akhirnya km nyesel krn dia udah nggak ada. :')

Renungan Hatiku

--- Jangan Pernah Menyakiti
Wanita ---

Seringkali wanita menangis
karena pria, entah karena
dikecewakan oleh sikapnya, atau
dilukai dengan perkataannya,
bahkan ditinggalkan.

Ada sebuah renungan yang
mungkin sangat berarti untuk
dibagikan pada seluruh sahabat
agar lebih menghormati dan
menghargai wanita.

Suatu hari, seorang pria berdoa
dalam keadaan marah dan emosi.
Ia sebal pada pasangannya yang
seringkali menangis dan
memanfaatkan air mata di setiap
perdebatannya.
Ia bosan.

Sungguh bosan.
Tak mau terlibat dalam emosi
yang negatif, ia pun sujud dan
berdoa, meminta pertolongan
pada Tuhan.

"Tuhan, mengapa sih wanita
sering menangis?
Aku bosan dan
jenuh melihat dan
mendengarnya," keluh pria itu.

Jawab Tuhan kepadanya:
"Karena wanita itu unik. AKU
menciptakannya tidak sama
seperti kamu. Ia adalah makhluk
yang istimewa.

KU kuatkan bahunya untuk
menjaga anak-anakmu kelak

KU lembutkan hatinya untuk
memberimu rasa aman

KU kuatkan rahimnya untuk
menyimpan benih manusia

KU teguhkan pribadinya untuk
terus berjuang saat yang lain
menyerah

KU beri naluri untuk tetap
menyayangi walau dikhianati dan
disakiti oleh orang yang disayangi

KU hembuskan kasih sayang agar
ia bisa mencurahimu dengan
perhatian

KU buat matanya lentik karena ia
akan menjadi jendela kedamaian

KU buat senyumnya merekah
seperti mahkota bunga untuk
membuatmu tetap mengingat
indahnya dunia

KU buat tangannya terampil
untuk menjagamu agar tak
pernah kekurangan

Tapi jika suatu saat ia menangis...
Itu karena AKU memberikannya
air mata untuk membasuh luka
batin dan memberikan kekuatan
yang baru. Bukanlah sebuah
tanda kelemahan dan
kekalahan."

Pria itupun tertegun sejenak.

Diambilnya langkah bergegas,
dipeluk dan diusapnya air mata di
pipi orang yang dicintainya. "Aku
akan membantumu menghapus
luka batin itu..."

--- JADI => Jangan pernah
menyakiti wanita...

Kamis, 08 November 2012

makalah perilaku keorganisasian


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibatdalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi.Dalam organisasi akan banyak dijumpai kelompok - kelompok ini. Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil adalah sangat kuat kecenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok - kelompok tertentu.

            Dimulai dariadanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa,dan barang kali adanya kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam organisasi tertentu.Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula terbentuknyasuatu kelompok.

            Teori yang sangat dasar terbentuknya kelompok adalah mencoba menjelaskanadanya afiliasi diantara orang-orang tertentu teori ini disebut Propinquiti atau teori pendekatan,teori pendekatan ini ialah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karenaadanya kedekatan uang dan daerahnya atau (spatial and geographical proximity).Dasar pokok yang amat penting dari daya tarik antar individu dan pembentukan kelompok adalah secara sederhana karena adanya kesempatan berinteraksi satu sama lain. Hal ini dapat di pahami secara jelas, bahwa orang yang jarang melihat, atau berbicara satu sama lain sulit dapattertarik. Hasil-hasil penelitian membuktikan bahwa faktor lingkungan juga merupakan penentuuntuk menaikkan atau mengurangi kesempatan berinteraksi.

            Sebuah perusahaan merupakan kerjasama dari tim. Sebuah klub sepak bola merupakanhasil kerjasama sebuah tim. Bahkan untuk hal-hal yang bersifat individual pun tetap memerlukan
sebuah tim untuk dapat berfungsi secara baik. Sebagai contoh dapat kita lihat pada olahraga perseorangan seperti olah raga tinju, lari, golf maupun catur. Kita tidak dapat berhasil mencapai suatu kesuksesan dalam olah raga tersebut tanpa adanya kerjasama. Seorang atlet tinju, lari, golf,dan olah raga individu lainnya tetap membutuhkan pelatih, manajer, maupun para pendukungnyauntuk saling bekerjasama dalam mencapai sukses.

            Kapan dan di mana pun orang bersama - sama, atau berada dalam kebersamaan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, itulah sebuah tim. Prioritas utama sebuah tim apapun adalah untuk  belajar berfungsi seefektif dan seefisien mungkin, sehingga secara individu dan bersama-sama,anggota tim itu dapat meraih sasaran yang tepat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat meraih kesuksesan tanpa bekerjasama dengan orang lain.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a)      Apakah definisi dan klasifikasi dari kelompok ?
b)     Apa saja tahap – tahap perkembangan kelompok ?
c)      Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan kelompok ?
d)     Bagaimana proses pengambilan keputusan dalam kelompok ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Dapat menjelaskan definisi dan klasifikasi kelompok.
2.      Dapat menjelaskan tahap – tahap perkembangan suatu kelompok
3.      Dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan kelompok.
4.      Dapat mengetahui proses pengambilan keputusan dalam kelompok.

D. Manfaat Penulisan
            Dapat memahami bagaimana dasar – dasar perilaku kelompok dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan atau hasil kerja mereka dalam suatu organisasi.


























BAB III
PEMBAHASAN

A.    Definisi dan Klarifikasi Kelompok

            Kelompok (group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari empat kelompok prespektif, diantaranya :
  1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang  saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota lain.
  2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
  3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
  4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi.

Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena tindakan manajerial dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur , kepaduan peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau  bersaing dengan kelompok lain dan perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.

Klarifikasi Kelompok
a. Kelompok
            Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yangsaling bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Kelompok Formal
            Kelompok formal adalah kelompok kerja bentukan yang didefinisikan oleh struktur oraganisasi dengan penugasan kerja yang sudah ditentukan. Perilaku-perilaku yang harusditunjukan di dalam kelompok ini ditentukan dan diarahkan ke sasaran organisasi
.c. Kelompok Informal
            Kelompok informal adalah kelompok yang tidak terstruktur formal dan tidak ditentukanoleh oraganisasi, dan terjadi karena respons terhadap kebutuhan akan hubungan sosial.Kelebihannya adalah kelompok ini bisa memenuhi kebutuhan sosial anggotanya yang dapatmempengaruhi perilaku dan kinerja anggotanya itu.
d. Kelompok Komando
            Kelompok komando adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang melapor langsung kepada manajer tertentu, atau dengan kata lain kelompok komando adalah manajer dan semua bawahannya.
e. Kelompok Tugas
            Kelompok tugas adalah orang-orang yang secara bersama-sama menyelesaikan tugas.
f. Kelompok Kepentingan
            Kelompok kepentingan adalah orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuankhusus dan yang menjadi perhatian masing-masing orang.g. Kelompok PersahabatanKelompok persahabatan adalah persekutuan sosial yang sering dikembangkan dari situasi kerja, ditetapkan bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

B.     Tahap-tahap Perkembangan Kelompok

Model Lima Tahap
            Lima tahap dan model laternatif bagi kelompok-kelompok temporer dengan tenggat waktu.Model pengembangan kelompok lima tahap mensifati kelompok sebagai melewati lima tahap yang jelas, yaitu:
            a. Tahap pembentukan (forming)
Pada tahap ini dicirikan oleh banyak ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dankepemimpinan kelompok. Para anggota melakukan uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku apakah yang dapat diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota telah mulai berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian dari kelompok.
            b. Tahap keributan (storming)
Tahap keributan adalah tahap komplik di dalam kelompok (intragrup). Para anggotamenerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan batasan-batasan yang diterapkan olehkelompok-kelompok individualitas.
            c. Tahap penormaan (norming)
            Tahap penormaan adalah tahap di mana berkembang hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan sifat kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai jika telah terbentuk struktur kelompok yang kokohdan menyesuaikan harapan bersama atas apa yang disebut sebagai perilaku anggota yang benar.
            d. Tahap Pelaksanaan (performing)
            Tahap pelaksanaan adalah tahap berfungsinya struktur dan diterima baik. Energy kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu dengan yang lain menjadi pelaksanatugas yang ada
            e. Tahap Peristirahatan (adjourning)
            Tahap peristirahatan adalah tahap terakhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok sementara, dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja petugas.

Model Alternatif
            Model ini untuk Kelompok Temporer dengan Tenggat. Kelompok ini memiliki urutantindakan (atau bukan tindakan) mereka sendiri yang unik, seperti:
a. Menentukan arah kelompok.
b. Fase inersia (lemas tanpa energi)
c.Fase transisi (peralihan).
d. Transisi mengawali perubahan besar.
e. Fase inersia kedua mengikuti masa transisi.
f. Pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh kegiatan yang sangat terpicu.

C.    Fungsi – Fungsi Kelompok

           Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan perspektif, dan konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan.

D.    Ciri – Ciri Utama Kelompok
Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan  (empat) cirri kelompok yaitu :
  1. Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah tujuan yang sama.
  2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
  3. Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
  4. Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota  kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.

E.     Manfaat Kelompok bagi Organisasi
Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun di luar satuan organisasi, antara lain:
1.      Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.
2.      Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas.
3.      Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan yang mengangkut orang banyak
4.      Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan.
5.      Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam kelompok
6.      Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari meningkatnya organisasi yang semakin besar.
7.      Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.

F.     Syarat Pembentukan Kelompok
            Kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka saling bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok apabila memiliki syarat - syarat sebagai berikut :
  1. Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
  2. Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
  3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
  4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
  5. Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
  6. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok dengan terbentuk struktur kelompok.

G.    Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok
Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1.   Pemuasan Kebutuhan
Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.
Ø  Keamanan
Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap ancaman.
Ø  Sosial
Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok  menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.
Ø  Penghargaan
Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena berbagai macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).

2.   Kedekatan dan Daya Tarik
Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan pekerjaan , sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan lainnya karena mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau motivasi.
3.   Tujuan Kelompok
Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
4.   Alasan Ekonomi
Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka menganggap akan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pekerjaan mereka, jika mereka membentuk kelompok.

Sumber Kelompok
            Tingkat prestasi potensial sebuah kelompok sebagian besar tergantung pada sumber daya yang dibawa anggota – anggotanya secara pribadi kedalam kelompok.
Ø  Kemampuan
Menetapkan parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana efektifnya mereka akan dalam sebuah kelompok.
Ø  Ciri – Ciri Kepribadian
Besarnya pengaruh setiap satu ciri adalah kecil, tetapi menggabungkan cirri – cirri kepribadian, akibatnya bagi para pelaku kelompok sangat berarti.

H.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Kelompok

            Faktor-faktor yang menyebabkan suatu kelompok lebih sukses dari kelompok lain adalahkarena kemampuan anggota kelompok, ukuran kelompok, tingkat konflik, dan tekanan internal pada anggota untuk menyesuaikan diri pada norma kelompok. Setiap kelompok kerja dipengaruhioleh kondisi eksternal dan kondisi internalnya.
a.       Kondisi Eksternal pada Kelompok
Semua kelompok kerja dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang dipaksakan dari luar.Kondisi eksternal ini mencakup: strategi keseluruhan organisasi, struktur wewenang, peraturanformal, sumber daya, proses seleksi karyawan, evaluasi kinerja dan system imbalan, bidaya, dantataran kerja fisik.
1.Strategi OrganisasiStrategi keseluruhan organisasi yang meliputi tujuan-tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.
2. Struktur OtoritasKetentuan mengenai otoritas yang dimiliki oleh setiap bagian / setiap individu dalam suatuorganisasi karena setiap individu atau kelompok memiliki otoritas yang berbeda-beda, seperti :siapa melapor kepada siapa, siapa yang mengambil keputusan, atau keputusan apakah yang pengambilannya diberikan kepada individu atau kelompok.

3. Peraturan formalOrganisasi menciptakan aturan, prosedur, kebijakan, dan ragam lain untuk membakukan perilaku karyawan. Hal ini dilakukan untuk membuat konsistensi perilaku karyawan dan bisadiprediksikan apa yang akan dilakukan kelompok kerja karyawan tersebut.

4. Sumber Daya OrganisasionalMerupakan sumber daya uang, waktu, bahan mentah, peralatan yang dialokasikan olehorganisasi pada kelompok.

5. Proses Seleksi PersonilKriteria-kriteria tertentu yang digunakan dalam proses merekrut karyawan yang akanmenentukan siapa yang akan ditempatkan ke dalam suatu kelompok kerja.

6. Evaluasi Kinerja dan Sistem Ganjaran (imbalan)Proses melakukan evaluasi terhadap hasil kerja anggota kelompok setelah dievaluasi, maka perlu diteruskan dengan system ganjaran (imbalan) akan hasil evaluasi tersebut.

7. Budaya OrganisasiMerupakan standar perilaku untuk karyawan mengenai perilaku yang dapat diterimadengan baik atau yang tidak dapat diterima, seperti cara berpakaian, peraturan organisasi, perilaku jujur, integritas, dan semacamnya.

8. Tataran Fisik KerjaTataran fisik kerja yang dipaksakan ke kelompok oleh pihak-pihak eksternal mempunyailandasan kerja yang penting bagi perilaku kelompok kerja.

b.      Sumber Daya Anggota Kelompok
Ada dua sumber daya yang berperan sangat penting pada anggota individu, yaitukemampuan dan karakteristik kepribadian.
            1.Kemampuan Ada hubungan antara kemampuan intelektual (pengetahuan) dan keterampilan denganrelevansi terhadap tugas terhadap kinerja kelompok.
            2.Karakteristik KepribadianAda hubungan antara karakteristik kepribadian yang positif dalam budaya terhadap produktivitas, semangat dan kekohersifan kelompok.


I.       Proses Pengambilan Keputusan dalam Kelompok

            Proses pengambilan keputusan dalam organisasi adalah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan kepurusan. Terdapat 4 metode bagaimana cara organisasi dalam pengambilankeputusan, yaitu : kewenangan tampa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli(expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan(consensus).
1.      Kewenangan Tanpa Diskusi
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer.mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketikaoraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakanapa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasakurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan. 
2.      Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orangahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorangahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilankeputusan dalam organisasi.
3.      Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak padalebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama,maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggotaorganiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiapanggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perludiperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikannilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.
4.      Kesepakatan
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilankeputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan,keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negarayang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasidituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.



BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

            Adanya kesamaan pekerjaan, seringnya bertemu serta kesamaan kesenangan, dapatmenimbulkan kedekatan satu sama lain dan terciptalah suatu kelompok itu. Kelompok merupakanhal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tujuan dan prosesterbentuknya, kelompok dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah kelompok formal,kelompok informal, kelompok tugas, kelompok kepentingan, kelompok yang terdiri dari individuyang melapor secara langsung kepada pimpinannya, serta mereka yang berkumpul bersamadikarenakan memiliki persamaan karakteristik.
            Perkembangan kelompok itu dimulai dari tahap pembentukan dimana banyak ketidakpastian mengenai apa yang diinginkan oleh kelompok serta struktur dan kepemimpinannya.Tahap ini dikatakan selesai apabila para anggota berfikir bahwa mereka merupakan bagian darikelompok. Dilanjutkan dengan adanya konflik dalam grup, rasa memiliki terhadap kelompok tersebut, terbentuknya struktur kelompok, lalu berfungsinya struktur dan dapat diterima dengan baik.
            Tahap terakhir dicirikan dengan selesainya aktivitas.Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu kelompok dikatakan lebih sukses dibandingkelompok lainnya. Yang pertama adalah kondisi eksternal, seperti strategi organisasi, struktur otoritas, bahkan sistem ganjaran yang akan diterima. Lalu kemampuan dan karakteristik darimasing-masing anggota yang berdampak terhadap kinerja dan produktivitas kelompok serta tepattidaknya dalam proses pengambilan suatu keputusan.

B. Kritik dan saran

Masuknya kedalam suatu kelompok dianggap penting karena kelompok memberikan pengakuan dan status bagi para anggotanya. Dengan bergabungnya dalam suatu kelompok, para individu dapat merasa lebih kuat dan lebih resisten terhadap ancaman. Kelompok juga dapatmemenuhi kebutuhan sosial.
Bagi banyak orang, interaksi 'on the job' merupakan sumber utamauntuk memenuhi kebutuhan mereka akan keanggotaan. Dengan adanya kelompok pun, apa yang biasanya tidak dapat dicapai oleh individu seringkali terwujud. Dalam organisasi juga, ada saatdimana dibutuhkannya lebih dari satu orang untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Hal-haldiatas menunjukkan bahwa keberadaan suatu kelompok akan sangat dibutuhkan.

Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Ibarat ”tak ada gading yang tak retak”, tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

ð  Robbins, Stephen P. 1995. Teori Organisasi Struktur, Desain dan Aplikasi. Arcan JakartaSondari, R. , 2010, Dasar-Dasar Perilaku Kelompok, [online],
tanggal 20 Mei 2012)Wolfoxs., 2010, Dasar-Dasar Perilaku Kelompok,[online],